PEMBUATAN BIOETANOL DARI SINGKONG KARET (Manihot Glaziovii Muell) DENGAN HIDROLISIS ENZIMATIK DAN DIFERMENTASI MENGGUNAKAN Saccharomyces Cerevisiae
Abstract
Singkong Karet (Manihot glaziovii Muell) merupakan umbi yang tidak termasuk bahan makanan karena mengandung unsur kimia asam sianida (HCN) yang bersifat racun. Kandungan pati dalam ubi mencapai 98,5 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi amonium sulfat dan waktu fermentasi terbaik terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan. Proses hidrolisisi pati dilakukan secara enzimatis melalui tahap liquifikasi dan sakarifikasi dengan menggunakan enzim alfa-amilase dan gluko-amilase yang akan mengkonversi pati menjadi glukosa. Glukosa hasil hidrolisis ditambahkan amonium sulfat sebagai sumber nutrisi dengan variasi 0,75 %; 1 % dan 1,25 % (b/v) kemudian difermentasi menggunakan jamur Saccharomyces cereviceaea dengan variasi waktu 120, 144 dan 168 jam menjadi bioetanol. Pemurnian bioetanol dilakukan dengan proses destilasi. Analisa kadar alkohol menggunakan kromatografi gas. Hasil penelitian menunjukkan penambahan nutrisi amonium sulfat yang paling optimum adalah 1 % (b/v) dan waktu fermentasi yang optimum adalah 168 jam dengan kadar etanol sebesar 28,183 %..
Kata-kata kunci: Singkong karet, fermentasi, amonium sulftat, bioetanolDownloads
References
Hapsari, Mira Amalia dan Alice Pramashinta. 2013. Pembuatan Bioetanol Dari Singkong Karet Untuk Bahan Bakar Kompor Rumah Tangga Sebagai Upaya Mempercepat Konversi Minyak Tanah Ke Bahan Bakar Nabati. Semarang: Universitas Diponegoro.
Purwoko, T. 2007. Fisiologi Mikroba. Jakarta: Sinar Grafika Offset
Ninis, P. dan Mohammad Sidik. 2009. Pengaruh Jenis Vitamin B dan Sumber Nitrogen dalam Peningkatan Kadar Protein Kulit Ubi Kayu Melalui Proses Fermentasi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Widayanti, P, Wiwik Susanah dan Yenni Ciawi. Pengaruh Konsentrasi Ammonium Sulfat ((NH4)2SO4) Sebagai Sumber Nitrogen Terhadap Produksi Bioetanol Berbahan Baku Glacilaria sp. Bali: Universitas Udayana.