%A Widwiastuti, Hanandayu %A Asworo, Riska Yudhistia %A Tjahjaningsih, Yustina Suhandini %A Wulandari, Niken Cahyaning %A Dewi, Abriyanti %D 2022 %T Pengaruh Ukuran Simplisia Dan Lama Kontak Pada Ekstraksi Senyawa Aktif Simplisia Kayu Jawa (Lannea Coromandelica) Menggunakan Metode Maserasi %K %X Kayu Jawa atau Kayu Jaranan merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Pulau Jawa dan umumnya digunakan sebagai pagar pembatas. Namun, di beberapa daerah di Indonesia, tanaman ini seringkali digunakan untuk pengobatan tradisional.  Beberapa metabolit sekunder yang diketahui terkandung dalam Kayu Jawa adalah steroid, terpenoid, alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Bioaktivitas ekstrak senyawa – senyawa ini dipengaruhi oleh jumlah gugus aktif yang ada pada senyawa tersebut, salah satunya adalah gugus hidroksil. Salah satu senyawa aktif yang memiliki banyak gugus – OH adalah tanin. Gugus ortohidroksil tanin dapat membentuk kelat dengan ion logam. Fungsi tanin sangat dipengaruhi oleh konsentrasinya, apakah berfungsi sebagai agen pengompleks atau agen pengendap. Oleh karena itu, ekstraksi tanin perlu dilakukan secara optimum untuk memperoleh tanin dalam jumlah maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran simplisia waktu kontak terhadap jumlah rendemen yang diperoleh dari ekstraksi Kayu Jawa dengan metode maserasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rendemen terbesar dihasilkan pada maserasi dengan ukuran simplisia > 200 mesh dan lama kontak 50 jam, yaitu 23,79% dan 23,01%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran simplisia dan waktu kontak berpengaruh terhadap jumlah rendemen hasil maserasi simplisia Kayu Jawa. %U http://jurnal.kimia.fmipa.unmul.ac.id/index.php/JKM/article/view/1141 %J JURNAL KIMIA MULAWARMAN %0 Journal Article %R 10.30872/jkm.v19i2.1141 %P 86-90%V 19 %N 2 %@ 2476-9258 %8 2022-05-30