UJI AKTIVITAS PERASAN BUAH MENTIMUN (Cucumis sativus L) SEBAGAI BIOLARVASIDA TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti L
Abstract
Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorragic Fever/DHF) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, dan trombositopenia. Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor nyamuk genus Aedes sp. Menurut penelitian yang dilakukan oleh laeliyatun dkk (2006) buah mentimun diduga mengandung senyawa saponin dan alkaloid sehingga dapat digunakan sebagai larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida perasan buah mentimun terhadap larva Aedes aegypti. Perasan buah mentimun dibuat dengan cara memeras sari buahnya. Konsentrasi sediaan uji yang digunakan yaitu 10, 20, 40, dan 80% (v/v). Pengujian larvasida dilakukan dengan cara memasukkan 10 ekor larva instar III dan IV awal ke dalam perasan buah mentimun, kontrol positif berupa abate konsentrasi 10, 20, 40, dan 60% (b/v) sebagai kontrol positif dan air PDAM adalah kontrol negatif. Perlakuan didiamkan selama 24 jam dan diamati jumlah larva yang mati kemudian dilakukan replikasi sebanyak 2 kali. Hasil perhitungan nilai LC50 dari perasan buah mentimun sebesar 43,06 dengan menggunakan metode analisis perhitungan Probit Miller - Tainner. Hal ini menunjukkan bahwa perasan buah mentimun memiliki aktivitas sebagai larvasida.Kata Kunci: Buah Mentimun, Biolarvasida, Larva Nyamuk Aedes aegypti L
Downloads
References
Departemen Kesehatan RI., 2005. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia.Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Dinkes Kaltim. 2011. Data Kasus DBD per Bulan per Kab/Kota se-Propinsi Kalimantan Timur Tahun 2010.Samarinda: Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur.
Ditjen P2M dan PL Depkes RI., 2004. Perilaku dan Siklus Hidup Hidup Nyamuk Aedes aegypti, Buletin harian Tim Penanggulangan DBD DepKes RI. Jakarta: Ditjen P2M & PL Depkes RI
Frank, C., 2006. Toksikologi Dasar. Universitas Indonesia: Jakarta.
Gandahusada dan Srisari. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : UI Press. Gandahusada S, Ilahude DH,Pribadi W., 1998. Parasitologi Kedokteran. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Press.
Gandahusada, S. 2000. Parasitologi Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI : Jakarta
Gillett, J. D., 1972. The Mosquito: Its Life, Activities and Impact on Human Affairs. Doubleday, Garden City,NY.
Gunawan, D. dan Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Penebar Swadaya: Jakarta.
Hamid, H. A. 2009. Keajaiban Pengobatan Herbal. Pustaka Al-Kautsar: Jakarta. Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia ; Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, diterjemahkan oleh Kokasih Padmawinata & Iwang Soediro. ITB: Bandung.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid III. Terjemahan Balitbang Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Howe, F.H. dan Westley, L.C. 1988. Ecological Relationship Of Plant And Animal.Oxford University Press. New York. pp.
Kardinan, A. 1999. Pestisida Nabati: Ramuan dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya Bogor
Kardinan, A. 2003. Tanaman Pengusir dan Pembasmi Nyamuk, Cetakan 1. Agro Media Pustaka: Jakarta.
Laeliyatun, I. Irda, F. Komar, R. 2006. Telaah Kandungan Kimia Ekstrak n- heksana Buah Mentimun (Cucumissativus L.). Laporan Hasil Penelitian Sekolah Farmasi ITB: Bandung
Morley, D. 1979. Prioritas Pediatri di Negara Sedang Berkembang. Yayasan Essentia Medica : Yogyakarta.
Muhlisah. F., dan Hening, S. S., 1996. Sayur Dan Bumbu Dapur Berkhasiat Obat. PT. Penebar Swadaya:Jakarta.
Mursyidi, A. 1984. Statistik Farmasi dan Biologi. Cetakan I. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Naria, E. 2005. Insektisida Nabati Untuk Rumah Tangga. Fakultas Kesehatan. Jakarta: Swadaya.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemakaian Pestisida. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Nursal dan Siregar. 2005. Kandungan Senyawa Kimia Ekstrak Daun Lengkuas (Lactuca Indica L.), Toksisitas Dan Pengaruh Subletalnya Terhadap Mortilitas Larva Nyamuk Aedes Aegypti L. Laporan Hasil Penelitian Doesen Muda Fakultas MIPA Universitas Sumatra Utara : Medan
Prianto, LA., 2003. Atlas Parasitologi Kedokteran, Cetakan 6. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Rukmana, R., 1994, Budidaya Mentimun. Kanisus: Yogyakarta. Sastroamidjoyo, S., 1997, Obat Asli Indonesia,152, Dian Rakyat, Jakarta.
Savitri, D. 2008. Respon Pertumbuhan dan Produksi Mentimun dengan Mutagen Kholkisin. (Online) www.warintek.id diakses pada 29 Mei 2012.
Schoonhoven, L.M. 1978. Biological Aspect of Antifeedants. Ent. Exp. & Appl
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
This license requires that reusers give credit to the creator. It allows reusers to distribute, remix, adapt, and build upon the material in any medium or format, even for commercial purposes. If others remix, adapt, or build upon the material, they must license the modified material under identical terms.