Inovasi Pendidikan Tinggi Kimia Indonesia: Suatu Konsep Pemikiran Paradigma Baru

  • Laode Rijai Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman

Abstract

Pengelompokan bidang ilmu/rumpun ilmu di Indonesia untuk kebutuhan pengelolaan kelembagaan didasarkan pada peran atau fungsi keilmuan tersebut pada aplikasi dan bukan pada kesamaan atau kemiripian materi kajian keilmuan.Hal ini telah mengakibatkan pemborosan sumberdaya terutama fasilitas laboratorium dan sumberdaya manusia khususnya staf pengajar. Laboratorium merupakan sumber belajar suatu Program Studi akan memiliki fasilitas dan desain yang sama dengan laboratorium Program Studi lainnya yang memiliki kesamaan atau kemiripan materi kajian.Hal ini terjadi pada keilmuan Kimia yaitu tergabung dalam Fakultas Matametika dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk Program Studi Kimia, dan Program Pendidikan Kimia tergabung dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, serta Kimia Teknik tergabung dalam fakultas teknik atau lembaga tersendiri. Pengelolaan kelembagaan yang demikian itu telah berakibat pada pemborosan sumberdaya yaitu suatu Perguruan Tinggi akan memiliki sarana dan parasarana laboratorium yang sama pada beberapa fakultas, demikian pula untuk tenaga pengajar.
Selanjutnya, keilmuan kimia pada Pendidikan Tinggi Kimia Indonesia terus menurun peminatnya dari tahun ke tahun karena keilmuan kimia tetap konsisten sebagai ilmu dasar dan enggan melanjutkan kajian pada terapan langsung terkait kebutuhan mahluk hidup.Dalam filsafat ilmu, ilmu kimia menempati seluruh strata ilmu pengetahuan yaitu mulai dari perihal mendasar hingg aplikatif, namun pada kenyataannya hanya peran sebagai dasar keilmuan untuk aplikatif. Jika kita menelaah lebih detail definisi ilmu kimia yaitu mengkaji materi dan perubahannya, seharusnya tidak terbatas pada materi yang namanya atom, unsur, dan senyawa, akan tetapi seluruh materi di jagat ini melibatkan proses perubahan kimia dan fisika. Karena itu sangatlah mudah merumuskan Program Studi Kajian Kimia yang berorientasi pada terapan langsung yang terkait dengan kebutuhan mahluk hidup.Terapan-terapan kimia secara
langsungsaat ini justru muncul bukan dari para ahli kimia tetapi dari para pemanfaat ilmu kimia.Oleh karena itu diperlukan pemikiran baru tentang pengembangan Pendidikan Tinggi Kimia di Indonesia, antara lain membentuk Fakultas Kimia yang mengelola Program Studi-Program Studi berbasis keilmuan
kimia dan terus mengembangkan Program Studi Baru tentang Kimia yang terkait secara langsung dengan kebutuhan masyarakat.Pengkajian perihal tersebut dapat dimulai dari pembentukan wadah asosiasi untuk keperluan diskusi para ahli kimia di Indonesia dalam mengembangkan kelembagaan Pendidikan Tinggi Kimia di Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2013-02-04
How to Cite
RIJAI, Laode. Inovasi Pendidikan Tinggi Kimia Indonesia: Suatu Konsep Pemikiran Paradigma Baru. PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA, [S.l.], feb. 2013. Available at: <http://jurnal.kimia.fmipa.unmul.ac.id/index.php/prosiding/article/view/72>. Date accessed: 25 apr. 2024.
Section
ARTIKEL