Pengaruh Ukuran Simplisia Dan Lama Kontak Pada Ekstraksi Senyawa Aktif Simplisia Kayu Jawa (Lannea Coromandelica) Menggunakan Metode Maserasi

  • Hanandayu Widwiastuti Poltekkes Kemenkes Malang
  • Riska Yudhistia Asworo Analisis Farmasi dan Makanan, Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen 77C, Malang, Indonesia
  • Yustina Suhandini Tjahjaningsih Teknik Industri Universitas Panca Marga, Jl. Yos Sudarso, Probolinggo, Indonesia
  • Niken Cahyaning Wulandari Program Studi D3 Analisis Farmasi dan Makanan, Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang, Jalan Besar Ijen 77C Malang, Indonesia
  • Abriyanti Dewi Program Studi D3 Analisis Farmasi dan Makanan, Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Malang, Jalan Besar Ijen 77C Malang, Indonesia

Abstract

Kayu Jawa atau Kayu Jaranan merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Pulau Jawa dan umumnya digunakan sebagai pagar pembatas. Namun, di beberapa daerah di Indonesia, tanaman ini seringkali digunakan untuk pengobatan tradisional.  Beberapa metabolit sekunder yang diketahui terkandung dalam Kayu Jawa adalah steroid, terpenoid, alkaloid, saponin, tanin, dan flavonoid. Bioaktivitas ekstrak senyawa – senyawa ini dipengaruhi oleh jumlah gugus aktif yang ada pada senyawa tersebut, salah satunya adalah gugus hidroksil. Salah satu senyawa aktif yang memiliki banyak gugus – OH adalah tanin. Gugus ortohidroksil tanin dapat membentuk kelat dengan ion logam. Fungsi tanin sangat dipengaruhi oleh konsentrasinya, apakah berfungsi sebagai agen pengompleks atau agen pengendap. Oleh karena itu, ekstraksi tanin perlu dilakukan secara optimum untuk memperoleh tanin dalam jumlah maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran simplisia waktu kontak terhadap jumlah rendemen yang diperoleh dari ekstraksi Kayu Jawa dengan metode maserasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rendemen terbesar dihasilkan pada maserasi dengan ukuran simplisia > 200 mesh dan lama kontak 50 jam, yaitu 23,79% dan 23,01%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ukuran simplisia dan waktu kontak berpengaruh terhadap jumlah rendemen hasil maserasi simplisia Kayu Jawa.

Keyword
ekstraksi, ukuran simplisia, lama kontak, lannea coromandelica

Downloads

Download data is not yet available.

References

1. Yumita, Y., Razak, A. R., Indriani, & Bahri, S. (2019). Analisis KLT Bioautografi Ekstrak Kulit Batang Tanaman Kayu Jawa (Lannea Coromandelica) terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus dan Shigella Dysentriae. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 5(2), 191–196.
2. Haruna, N., Hamzah, Z. A., Syakri, S., Ismail, I., & Hamzah, N. (2018). Efek Ekstrak Metanol dan Partisi dari Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica Houtt. Merr.) terhadap Pertumbuhan Sel HeLa dan MCF-7. ad-Dawaa’ Journal of Pharmaceutical Sciences, 1(2).
3. Puetri, N. R., Marlinda, M., Yunsa, B., Alegantina, S., & Sundari, D. (2021). Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) pada Tikus Wistar. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 31(4), 357–362.
4. Xuan Cuong, D., Xuan Hoan, N., Huu Dong, D., Thi Minh Thuy, L., Van Thanh, N., Thai Ha, H., … Xuan Chinh, D. (2020). Tannins: Extraction from Plants. In A. Aires (Ed.), Tannins - Structural Properties, Biological Properties and Current Knowledge. IntechOpen.
5. Okuda, T., Yoshida, T., Hatano, T., & Ito, H. (2009). Ellagitannins Renewed the Concept of Tannins. In Chemistry and Biology of Ellagitannins (pp. 1–54). WORLD SCIENTIFIC.
6. T. Morey, A., C. de Souza, F., P. Santos, J., A. Pereira, C., D. Cardoso, J., S.C. de Almeida, R., … F. Yamada-Ogatta, S. (2016). Antifungal Activity of Condensed Tannins from Stryphnodendron adstringens: Effect on Candida tropicalis Growth and Adhesion Properties. Current Pharmaceutical Biotechnology, 17(4), 365–375.
7. Pizzi, A. (2008). Tannins: Major Sources, Properties and Applications. In Monomers, Polymers and Composites from Renewable Resources (pp. 179–199). Elsevier.
8. Jin, W., & Maduraiveeran, G. (2017). Electrochemical detection of chemical pollutants based on gold nanomaterials. Trends in Environmental Analytical Chemistry, 14, 28–36.
9. Desai, M., Parikh, J., & Parikh, P. A. (2010). Extraction of Natural Products Using Microwaves as a Heat Source. Separation & Purification Reviews, 39(1–2), 1–32.
10. Yuniati, Y., Cahyani, M. D., Novidayasa, I., Prihatini, P., & Mahfud, M. (2021). Ekstraksi Zat Warna Alami dari Kayu Bakau (Rhizophora mucronata) dengan Metode Microwave Assisted Extraction. ALCHEMY, 9(1), 7–14.
11. Yusro, F. (2011). Rendemen Ekstrak Etanol Dan Uji Fitokimia Tiga Jenis Tumbuhan Obat Kalimantan Barat (Rendement of Ethanol Extracts and Phytochemical Tests in Three of Species Medicinal Plants of West Borneo). Singkawang: Jurnal Ilmu Kehutanan, 1(1), 29 - 36.
Published
2022-05-30
How to Cite
WIDWIASTUTI, Hanandayu et al. Pengaruh Ukuran Simplisia Dan Lama Kontak Pada Ekstraksi Senyawa Aktif Simplisia Kayu Jawa (Lannea Coromandelica) Menggunakan Metode Maserasi. JURNAL KIMIA MULAWARMAN, [S.l.], v. 19, n. 2, p. 86-90, may 2022. ISSN 2476-9258. Available at: <http://jurnal.kimia.fmipa.unmul.ac.id/index.php/JKM/article/view/1141>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: https://doi.org/10.30872/jkm.v19i2.1141.
Section
Artikel