KEMAMPUAN EKSTRAK METANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Salmonella typhi
Abstract
Uji Fitokimia dan aktivitas antibakteri ekstrak metanol daun salam (Syzygium polyanthum) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder yang terkandung pada ekstrak metanol daun salam dan konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak tersebut. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram. Ekstrak metanol daun salam (Syzygium polyanthum) metanol daun salam mengandung steroid, flavonoid dan fenolik. Konsentrasi hambat minimum ekstrak metanol daun salam (Syzygium polyanthum) terhadap Staphylococcus aureus sebesar 0-1% dan terhadap Salmonella typhi sebasar 1-2%.
Downloads
References
[2] Khairun. 2012. Uji antibakteri ekstrak metanol daun salam (Sygyzium polyanthum) terhadap bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Jurnal Saintia Kimia. 1(1).
[3] Wiryawan K. G., dkk. 2007. Peningkatan performa ayam broiler dengan suplementasi daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) sebagai antibakteri Escherichia coli. Media Peternakan. 30(1):55-62.
[4] Dzulkarnain. 1996. Tanaman obat bersifat antibakteri di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran. 110:35-42.
[5] Robinson. 1995. Kandungan kimia organik tumbuhan tingkat tinggi. Bandung: Penerbit ITB.
[6] Khairun. 2012. Uji antibakteri ekstrak metanol daun salam (Sygyzium polyanthum) terhadap bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. Jurnal Saintia Kimia. 1(1).
[7] Capuccino dan Sherman. 2001. Microbiology: A laboratory manual, Sixth Edition, Benjamin Cummings, San Fransisco.
[8] Soemarno. 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteriologi Klinik. Yogyakarta: Akademik Analisis Kesehatan. Yogyakarta Departemen.
[9] Mayanti T., Euis J., Yurita P. A. 2010. Isolasi dan karakterisasi senyawa antibakteri dari fraksi etil asetat kulit batang Lansium Domesticum corr. CV kokossam. Bandung: Artikel Ilmiah Jurusan Kimia FMIPA UNPAD.
[10] David W.W dan Stout T. R. 1997. Disc plate method of microbiology antibiotic assay. Microbiology. 22 (4):659-65.
[11] Depkes RI. 1986. Sediaan galenik 2 dan 10. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.